Benteng Vredeburg Yogyakarta

Posted By:
Published: 11:11 PM



BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA-Merupakan bangunan Benteng yang dibangun pada masa penjajahan belanda,Benteng Vredeburg dibangun tepatnya pada tahun 1765, dan pada waktu itu Benteng Vredeburg berfungsi sebagai Benteng untuk bertahan sekaligus untuk melindungi Gubenur Hindia Belanda yang saat itu tinggal di Gedung Gubenuran, yang saat ini lebih dikenal dengan nama Gedung Agung.
Dengan parit yang mengelilinginya, benteng yang berbentuk segi empat ini memiliki menara pengawas di keempat sudutnya dan kubu yang memungkinkan tentara Belanda untuk berjalan berkeliling sambil berjaga-jaga dan melepaskan tembakan jika diperlukan.
Pada dasar meriam di kubu bagian selatan, Kraton Yogyakarta dan beberapa bangunan bersejarah lainnya termasuk kepadatan lalulintas di sekitarnya terlihat dengan jelas. Dibangun pada tahun 1765 oleh Belanda, Museum dengan luas kurang lebih 2100 meter persegi  ini mempunyai beberapa koleksi antara lain:
  • Bangunan-bangunan peninggalan Belanda, yang dipugar sesuai bentuk aslinya.
  • Diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan sebelum Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan masa Orde Baru.
  • Koleksi benda-benda bersejarah, foto-foto, dan lukisan tentang perjuangan nasional dalam merintis, mencapai, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan Indonesia.SEJARAH 
Museum Benteng Yogyakarta, semula bernama "Benteng Rustenburg" yang mempunyai arti "Benteng Peristirahatan" , dibangun oleh Belanda pada tahun 1760 di atas tanah Keraton. Berkat izin Sri Sultan Hamengku Buwono I, sekitar tahun 1765 - 1788 bangunan disempurnakan dan selanjutnya diganti namanya menjadi "Benteng Vredeburg" yang mempunyai arti "Benteng Perdamaian".
Secara historis bangunan ini sejak berdiri sampai sekarang telah mengalami berbagai perubahan fungsi yaitu pada tahun 1760 - 1830 berfungsi sebagai benteng pertahanan, pada tahun 1830 -1945 berfungsi sebagai markas militer Belanda dan Jepang, dan pada tahun 1945 - 1977 berfungsi sebagai markas militer RI.
Setelah tahun 1977 pihak Hankam mengembalikan kepada pemerintah. Oleh pemerintah melalui Mendikbud yang saat itu dijabat Bapak Daoed Yoesoep atas persetujuan Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku pemilik, ditetapkan sebagai pusat informasi dan pengembangan budaya nusantara pada tanggal 9 Agustus 1980.
Pada tanggal 16 April 1985 dipugar menjadi Museum Perjuangan dan dibuka untuk umum pada tahun 1987. Kemudian pada tanggal 23 November 1992 resmi menjadi "Museum Khusus Perjuangan Nasional" dengan nama "Museum Benteng Yogyakarta".
Bangunan bekas Benteng Vredeburg dipugar dan dilestarikan. Dalam pemugaran pada bentuk luar masih tetap dipertahankan, sedang pada bentuk bagian dalamnya dipugar dan disesuaikan dengan fungsinya yang baru sebagai ruang museum.

Jam Buka Museum
  • Selasa - Jumat: 08.00 - 16.00 WIB
  • Sabtu - Minggu: 08.00 - 17.00 WIB
  • Hari Senin dan hari libur nasional: Tutup
Harga Tiket Masuk
  • Dewasa: Rp.2.000,00
  • Anak-anak: Rp.1.000,00 
Fasilitas
  • Perpustakaan
  • Ruang Pertunjukan 
  • Ruang Seminar, Diskusi, Pelatihan dan Pertemuan 
  • Audio Visual & Ruang Belajar Kelompok 
  • Hotspot gratis
  • Pemandu
  • Ruang Tamu 
  • Mushola 
  • Kamar mandi

0 komentar:

Post a Comment





Copyright © 2015 Indonesiaku Explore All Right Reserved
Templates Created By BTResponsive| Boost Your Skills