Sekarung Kenangan Dalam Sepiring Mie kopyok Pak Dhuwur

Posted By:
Published: 10:36 AM



Bagi yang dulu lahir dan besar di kota Semarang, pasti sudah mengenal jenis makanan kaki lima yang satu ini: Mie Kopyok. Dulu saya menyebutnya sebagai Mie Teng-teng karena penjualnya suka memukul piring dan berbunyi "Teng-teng-teng" sebagai tanda untuk memasarkan dagangannya.
Mie kopyok ini merupakan salah satu makanan khas kota Semarang yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Kebetulan rumah orang tua saya berada sedikit di luar kota Semarang.  Meski di daerah saya ada juga penjual mie kopyok, namun cita rasanya berbeda.

Jaman saya masih kecil para penjual mie kopyok keliling lumayan banyak. Masuk kampung-keluar kampung. Kebetulan dulu rumah nenek saya sering banget dilewati oleh penjaja mie kopoyok keliling ini. Dulu sepulang sekolah di jaman SMA, saya suka sekali menunggu penjaja mie kopyok di halaman rumah nenek. Hihihi....selain saya memang ingin banget menikmati segarnya mie kopyok, tapi saya juga sekaligus harap-harap cemas nungguin sang gebetan lewat depan rumah.....

Entah betul atau tidak, seingat saya gerobak mie kopyok jaman dulu kebanyakan berwarna hijau. Biasanya, ketika saya membeli, saya dengan telaten dan sabar akan menunggui si bapak-bapak penjual mie tersebut meracik pesanan saya. Saya masih hafal betul urut-urutan peracikan mie kopyok ini. Pertama, sejumput mie basah dan kecambah dicelupkan pada air panas mendidih. Tahu dan lontong diiris dan diletakkan di atas piring. Lalu mi dan kecambah yang sudah dicelup tadi ditiriskan dan ditaruh di atas irisan tahu dan lontong. Lalu diberi kuah plus bumbu bawang putih yang telah diuleg dan dilarutkan dalam air. Terakhir diberi remah-remah kerupuk gendar, daun sledri, bawang goreng, dan kecap. 
Rasanya?? Maknyuuusss!!!! Ringan tapi ngangenin....
Mie kopyok ini cocok untuk dijadikan sarapan atau makan siang.

Sayangnya, di Semarang penjual mi kopyok keliling sudah semakin sedikit. Untungnya ada Mi Kopyok Pak Dhuwur ini yang selalu standby. Terletak di jalan Tanjung (di seberang PLN) dan di jalan Kyai Saleh, tempat ini sangat mudah ditemukan. Dengan harga sekitar 8000 rupiah per porsi, saya seolah sedang membeli kenangan masa lalu saya dalam sepiring mie kopyok.



TIPS NYAM-NYAM
  • Mie kopyok ini buka mulai jam 8 pagi hingga jam 5 sore tapi karena di sini laris banget, maka ada kemungkinan sebelum jam 5 sudah habis....
  • Buka setiap hari


0 komentar:

Post a Comment





Copyright © 2015 Indonesiaku Explore All Right Reserved
Templates Created By BTResponsive| Boost Your Skills